Minggu, 10 Agustus 2014

Belajar Dari Kisah Sukses 'Bill Gates'

Gue adalah orang yang punya rasa ingin tahu yang dahsyat. Karena itu, setelah gue tau ada orang terkaya di dunia, gue penasaran. Apa sih yang bikin orang itu jadi orang terkaya di dunia? Pasti enak banget tuh, bagaimana perjalanan hidupnya?
Orang itu adalah Bill Gates. Mahasiswa Drop Out dari Harvard dengat tampilan yang acak-acakan dan berantakan ketika muda. tapi penampilannya sama sekali tidak mencerminkan kualitas otaknya.
Setelah gua pelajari perjalanan hidupnya, gue jadi salah satu penggermar berat Bill Gates. Kisah suksesnya sangat menginspirasi, karena gue pengen banyak orang-orang seperti Bill Gates ada di Indonesia, gue mau ceritain kisah suksesnya...

William Henry Gates III, atau yang dikenal dengan Bill Gates adalah bos dari perusahaan raksasa Microsoft. Kekayaan dan kemampuan managerialnya mampu membuat banyak oran berdecak kagum. Pensiun dari Mirosoft, perhatian Bill Gates banyak terfokus pada keinginannya untuk membantu banyak orang dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Microsoft sendiri adalah perusahaan software terbesar dunia dan menguasai tidak kurang dari 80% pasar software dunia.

Bill Gates dilahirkan di Seattle, Washington, 28 Oktober 1955. Bill Gates adalah orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007), namun sejak 5 Maret 2008, Bill Gates berada di posisi ke tiga, setelah pebinis AS, Warren Buffet dan pebisnis Meksiko, Carlos Slim Helu. Pada tahun 2012 Bill Gates menduduki posisi orang terkaya kedua versi majalah Forbes. Meski menduduki posisi kedua, Bill Gates adalah konglomerat termuda jika dibandingkan dengan Carlos ataupun Buffet. 
Saat usianya baru 8 tahun, Bill Gates sudah menamatkan buku Ensiklopedia dunia yang menjadi bacaan ayahnya. Mengetahui sifat dasar Bill Gates yang haus ilmu dan suka matematika, maka orang tuanya mengirimkannya ke sekolah favorit, Lakeside. Sekolah ini merupakan sekolah elit. Di Lakeside, Bill Gates bertemu dengan Paul Allen yang kemudian hari menjadi rekan bisnisnya di Microsoft. Bill Gates dan Allen adalah jenis nerd, keduanya cocok dan sama-sama menyukai komputer.  

Bermimpi Besar

Bill Gates lebih muda 2 tahun dibandingkan Paul Allen. Pada usia 13 tahun, Bill Gates mengatakan bahwa "Kita harus menjual sesuatu pada dunia lewat bisnis komputer". Ia juga mengatakan "Saya akan menjadi milyarder pada usia 30 tahun". Sesumbar yang diucapkan pada temannya yang kemudian terbukti beberapa tahun kemudian. Bill Gates sendiri merupakan tipe maniak yang sangat menyukai komputer, tampaknya lebih menyukai komputer ketimbang wanita.

Pada usia 13 tahun, Bill Gates, Paul Alen dan dua orang temannya menjadi tester system keamanan perusahaan Computer Center Corp, imbalannya keempat bocah ingusan tadi bebas menggunakan komputer. Kesempatan yang sangat langka pada zaman itu. Kemampuan Bill Gates semakin terasah, ia diminta untuk membuat program system pembayaran untuk information Science Inc. Bill Gates dan Paul Allen kemudian mendirikan perusahaan yang di namai Traf-O-Data, ini adalah perusahaan Bill Gates pertama sebelum Microsoft.

Di Traf-O-Data, sebetulnya, ia dan Allen-lah yang bekerja, tidak ada karyawan. Keduanya membuat sebuah program yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Selain itu, Bill Gates dan Paul Allen pernah bekerja sebagai debugger di perusahaan kontraktor pertanahan TRW, dan penanggung jawab komputerisasi jadwal sekolah.

Pada usia masih sangat belia, Bill Gates telah terbiasa begadang, Bill Gates dan teman-temannya membentuk klub Lakeside, ini adalah kelompok anak-anak cerdas yang gila komputer. Biasanya Bill Gates begadang untuk ngobrol dan mengotak-atik komputer sampai dini hari. Kemudian mereka tidur sebentar dan berangkat sekolah seperti teman-temannya. Dalam waktu kurang dari satu bulan, ia dan temannya telah menyelesaikan seluruh pelajaran komputer untuk satu tahun. Gilak! Mengetahui kebiasaaan anaknya yang mulai tertarik pada pelajaran sekolah, orang tua Bill Gates memutuskan untuk bersikap tegas. Bill Gates harus menjauhi komputer selama beberapa bulan.

Dalam masa-masa ini, ia banyak menghabiskan waktunya untuk membaca tokoh-tokoh dunia, seperti Napoleon, dan banyak tokoh-tokoh dunia lainnya. Dia sangat tertarik untuk membaca buku orang sukses, alasan Bill Gates adalah dia ingin mengetahui seperti apa orang sukses mencapai impiannya. Ini adalah awal yang sangat bagus bagi pembentukan karakter Bill Gates pada nantinya. Kisah-kisah inspiratif yang dibacanya pada masa kecil itulah yang telah mewarnai motivasinya menjadi orang yang tidak mau kalah.

Masa-masa Bill Gates tidak menyentuh komputer ternyata tidak berlangsung lama. Ia kembali kepada kebiasaan lamanya, mengotak-atik program dan menjadi jagoan pemrograman di antara teman-temannya. Bill Gates adalah sosok yang menyebalkan, karena ia sering mendominasi pembicaraan dan tidak mau kalah dalam diskusi. Semangat belajarnya yang tinggi untuk mempelajari hal-hal baru telah membawa pada keputusan untuk mencari uang lewat keahliannya. Ia magang di perusahaan yang membutuhkan jasanya.

Meski maniak komputer, nilai sekolah Bill Gates tidaklah terlalu jeblok. Pada waktu penerimaan mahasiswa baru, Bill Gates diterima di kampus bergengsi Harvard dengan mengambil jurusan hukum. "Disana saya ingin belajar kepada para orang-orang yang lebih cerdas dibanding saya, tapi saya kecewa".

Nampaknya Bill Gates tidak menemukan keasyikan dalam kampus megah Harvard. Ia lebih tertarik untuk membicarakan komputer dengan temannya Paul Allen yang juga kuliah dengan setengah hati di Jurusan Akutansi. Pada tahun 1975, saat usianya 20 tahun, Bill Gates disodori oleh Allen, majalah Popular Electronics, di cover depan majalah itulah terpampang komputer pribadi pertama bernama Altair 8800.

Kedua anak remaja itu lalu punya ide cemerlang. Bill Gates lalu mengontak kantor Altair, dan mengatakan mereka punya software yang bagus untuk Altair. Bill Gates berbohong, pada waktu itu ia tidak punya ide apapun untuk dijual. Altair tertarik dengan ide mereka. Akhirnya, Bill Gates, Allen dan satu karyawan yang direkrutnya mencari tempat kontrakan di Al-Burqueque, New Mexico, tempat diman Altair dibuat. Sebulan kemudian, ketiganya berhasil merampungkan proyeknya.

Setelah itu, ia dan Allen banyak mendapat pesanan dari perusahaan lainnya seperti Commodore, Radio Shack, NCR, Texas Instrument, dll. Apple juga membeli sebuah program bernama "Applesoft Basic" yang dibeli putus dengan harga $ 21,000. Saat itu Bill Gates berusia 23 tahun, tapi omzetnya sudah mencapai 1 juta dollar AS. Wow...

Intensitas diskusi Paul Allen dan Bill Gates sampai pada keputusan penting dalam sejarah bisnis industri dunia. Keduanya sepakat bahwa tidak lama lagi akan ada revolusi industri komputer. Keduanya harus bersiap-siap untuk merebut kesempatan emas ini. Keduanya akhirnya membuat perusahaan bernama Micro-soft, nama ini kemudian diperbaiki dengan menghilangkan tanda (-) menjadi Microsoft.

Waktu itu Apple berjaya dengan komputer dan program-programnya. Melihat kesuksesan Aplle, IBM gerah dan ingin melumat Apple. Waktu itu IBM menganggap enteng potensi bisnis komputer pribadi. Meski IBM menggarapnya juga, tapi IBM tidak berfokus pada softwarenya, IBM menyerahkan proses penggarapannya pada Microsoft, perusahaan yang baru saja berdiri. Hal ini dilakukan IBM karena mereka ingin mencicipi manisnya pasar komputer pribadi.

Pada Juli 1980, tim eksekutif IBM yang bernama Jack Sams pergi menemui Bill Gates di kantor barunya di Seattle. Waktu itu ada remaja dengan rambut acak-acakan, baju tidak disetrika, dan kecamata yang ketinggalan zaman yang membukakan pintu dan bertemu dengan Sams. Sams mengira anak yang polos itu adalah seorang office boy. Setelah ditanya, dimana bosmu, anak itu menjawab "Saya Bill Gates". Jack Sams jadi malu, ia tidak percaya kalau anak ingusan ini menjadi mitra kerjanya. Sejak saat itu, Jack bercerita pada banyak orang "Ketika seseorang keluar untuk mengantar kami masuk, saya pikir orang yang keluar itu adalah office boy. Ternyata itu adalah Bill. Saya akan beritahu Anda atau siapapun juga bahwa jika Anda sudah berbicara dengan Bill selama 15 menit, Anda tidak akan akan peduli dengan usianya atau seperti apa penampilannya. Dia otak paling cemerlang yang pernah saya temui."

Keengganan IBM untuk membuat sendiri program-program dikarenakan IBM terlambat memasuki pasar komputer pribadi ini, karena sudah terlambat, IBM tidak mau berlama-lama lagi untuk membuat software, karena itu, IBM mempercayakannya pada perusahaan mini yang masih sangat kecil yaitu Microsoft. Pertimbangan memakai Microsoft karena software mereka sudah dikenal cukup luas.

Saat Jack Sams dan timnya ke Microsoft, sebetulnya Bill Gates tidak punya produk apapun. Tapi dia punya ide nakal. Ia membeli program sederhana bernama QDOS (Quick and Dirty Operating System) dari seorang programmer muda yang tinggal tidak jauh dari kantor Bill Gates. Microsoft membelinya dengan murah, yaitu $50,000. Microsoft mengganti nama QDOS menjadi MSDOS dan memperbaiki programnya.

Bill Gates sangat girang mendapatkan kontrak dengan IBM, ini berarti ia mendapat kartu sakti untuk memasarkan produknya ke seluruh dunia tanpa harus bersusah payah memikirkan distribusinya. Lalu apa yang dilakukan Bill Gates dan Allen?  

Bekerja Keras

Bill Gates ingin all out, ia mengatakan pada ibunya, kalau ia tidak akan bertemu dengannya selama 6 bulan. Bill Gates ingin fokus membuat yang terbaik sebisa yang ia mampu. Dalam waktu itu, Bill Gates hanya tidur selama 8 jam dalam 1 minggu. Ia menghabiskan waktunya di kantor dengan para karyawannya. Dalam kondisi normal, tidak ada proyek dadakan, Bill Gates bekerja 16 jam sehari. Seiring dengan bertambahnya usia, Bill Gates mengurangi jam kerjanya. Saat usianya telah melewati 50 tahun, ia bekerja 12 jam sehari. Kadang 5 hari kerja, kadang 6 hari kerja, dan terkadang 7 hari kerja.

Setelah Bill Gates menyelesaikan programnya, ia melisensinya kepada IBM, tidak jual putus seperti yang dilakukan Microsoft kepada Apple. Sejak saat itu, Microsoft terus mencetak laba dan omzet yang menembus angka jutaan dollar. Dan orang yang berandil besar dalam kesepakatan antara IBM dan Microsoft adalah Steve Ballmer. Kini Steve Ballmer adalah CEO Microsoft dan tangan kanan Bill Gates.

Meski Microsoft terus mencetak laba, Bill Gates sadar bahwa ia masih kalah dengan Apple. Saat itu, Appple mengeluarkan produk yang bernama Macintosh, sebuah komputer pribadi yang menawarkan sebuah interface tunjuk dan klik, bukan interface yang berbasis perintah. Bill Gates terus memperbaiki kualitas programnya, tapi meski sudah 2 kali memperbaiki, Bill Gates tetap saja kalah dengan Apple.

Kelemahan Bill Gates adalah pada sumber daya manusia. Di Apple, karyawannya adalah para mantan karyawan perusahaan besar seperti HP dan Xerox. Namun Bill Gates beruntung, Apple tidak mau melisensi produknya yang istimewa tersebut kepada pabrikan lainnya dan selain itu, Apple mengalami miss management dan hengkangnya orang yang yang paling penting di Apple yaitu Steve Jobs. Sejak saat itu, Microsoft menjadi standar industri software. Akhirnya Microsoft mendominasi pasar.

Di massa mudanya, Bill Gates lebih banyak menggunakan waktunya untuk bekerja, ia jarang sekali mengambil cuti untuk berlibur, karena ia menganggap libur adalah suatu tanda kelemahan. Asusumsi libur tanda kelemahan adalah sebuah pemahaman Bill Gates bahwa dunia bisnis begitu keras. Ia tampak selalu waspada, agar para pesaingnya tidak mendekati apalagi mengejar Microsoft. Bill Gates sendiri pernah mengatakan, bahwa Microsoft selalu lebih unggul 2 tahun dibandingkan produk pesaing.

Sebetulnya Bill Gates adalah orang yang paranoid. Ia takut Microsoft di dekati pesaing. Ia hanya ingin memastikan bahwa ia selalu menjadi no.1 dalam industri software ini. Setelah bangun tidur, Bill Gates biasanya langsung tersadarkan tentang tugas dan persaingan yang harus ia selesaikan dengan cepat. Ia betul-betul takut, kalau pesaing mendahuluinya.  

Bagi Bill Gates, keluarga adalah asset terbesarnya.

Saat pindah ke apartemen, ayah, ibu dan neneknya ikut mengurus kepindahannya. Sering emosional, Bill Gates sangat dekat dengan mama. Ia dikenal sebagai anak mama. Dalam launching produk baru, ibu Bill Gates selalu dikenalkan kepada publik. Betapa cintanya si anak kepada ibunya, pada saat ia mendengar ibunya meninggal, Bill Gates menangis dan meluncur dengan mobilnya dalam kecepatan yang sangat tinggi. Polisi mencegatnya. Setelah dibuka kaca pintu mobilnya, polisi mengenalinya, ia adalah orang terkaya di dunia. Bill Gates menangis daan mengatakan ibu saya meninggal. Polisi tersebut langsung mengizinkan Bill Gates melanjutkan perjalanannya kembali.

Semasa hidupnya, Marry Gates (ibu Billl Gates) sangat dekat anaknya tersebut. Dalam sehari, ia bisa menelepon dan mengirim email berkali-kali kepada Bill Gates. Kepada para eksekutif puncak, ibu Bill Gates selalu menceritakan anak kesayangannya itu.

Barangkali, alasan inilah yang menyebabkan Bill Gates menikah. Ia menikah pada usia 37 tahun. Selain karena kesibukannya di Microsoft, Bill Gates adalah tipe perfeksionis dalam memilih wanita. Ia selalu menanyakan soal-soal sains kepada wanita yang ingin dikencaninya. Bill Gates akhirnya menemukan juga wanita idamannya, Melinda adalah karyawan Microsoft yang kemudian menjadi istri Bill Gates. Pernikahan Bill Gates terjadi pada Januari 1994.

Pesta dilakukan di Hawaii, Bill memesan hampir semua hotel dan mobil sewaan disana, supaya tidak ada seorangpun dapat menyelundup ke dalam pestanya tanpa di undang. Kabarnya, setelah menikah, jam kerjanya dikurangi. Cukup sampai tengah malam saja.

Pada tahun 2000, Bill Gates mengundurkan diri dari jabatan sebagai CEO dan memandatkannya kepada kawan lamanya, Sete Ballmer. Bill Gates kemudian memilih untuk kembali ke profesi lamanya yang ia cintai, yaitu sebagai perancang perangkat lunak. Kini Bill Gates menjadi Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaannya sendiri, Microsoft Corp. Meski tak semuda dulu, Bill Gates masih bekerja di atas 12 jam sehari. Namun sekarang, Bill Gates lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca buku ketimbang di depan komputer.  

Berderma

Bersama istrinya, Bill Gates telah mendirikan Bill & Melinda Bill Gates Foundation, sebuah yayasan sosial filantropi yang menyediakan uang yang amat besar untuk beasiswa universitas kaum minoritas, menentang AIDS, dan sebab-sebab lain yang biasanya tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti penyakit-penyakit yang biasa kita lihat di dunia ketiga. Bill Gates mendermakan lebih dari 50% kekayaannya.

Setelah mendermakan kekayaannya, anehnya Bill Gates malah semakin kaya, lihat saja penjualan game Microsoft yang bernama Game Halo Reach sangat sukses dipasaran, saat dilansir, hari pertama penjualannya mencapai angka 200 juta dollar AS, atau setara dengan 1,8 trilyun rupiah (dengan kurs Rp 9.000). Ini hanya dari game, belum produk-produk lainnya yang terus menawarkan kemudahan bagi konsumen.

Sedangkan teman seperjuangannya, Paul Allen, telah pensuin dini pada tahun 1983 karena penyakit Hodgkin, yang kemudian berhasil sembuh total. Pada tahun 2004, Paul Allen mendanai penerbangan luar angkasa komersial pertama di AS. Sedangkan Bill Gates mempunyai pesat jet pribadi, yang ia gunakan untuk berpergian. Bill Gates adalah tipe orang efektif. Ia ingin waktunya digunakan secara optimal, ia tidak ingin menunggu terlalu lama hanya untuk terbang dan mengantri tiket. Harga pesawat jetnya jika dikurskan dalam rupiah di atas 500 millyar. Mainan Bill Gates memang mahal bagi banyak orang, namun sangat sangat murah bagi orang terkaya di dunia, dengan kekayaan lebih dari 500 trilyun rupiah.  

Dalam pandangan Bill Gates, ia ingin menekankan arti penting efektifitas. Di rumahnya, ia memasang peta dunia yang ia gunakan untuk menghafal wilayah ekspansi bisnisnya. Alasannya otak manusia mempunyai banyak gelombang (seperti pada radio) yang tidak dipakai. Pada dinding garasinya, ia tempelkan peta Afrika supaya ia dapat selintas melihatnya saat keluar-masuk garasinya. Di rumahnya ia juga tidak memiliki televisi, meski ia bukan orang yang anti televisi, Bill Gates memandang televisi kurang baik untuk asupan otaknya apalagi anaknya.

Well, nggak ada alasan buat gue untuk nggak kagum sama dia. Semoga kisah suksesnya bisa menular kepana anak muda di Negeri ini.

"Sebuah impian, jika disertai dengan keyakinan kuat dan kerja keras, serta dilandasi komitmen perjuangan tanpa henti, akan memberi hasil yang gemilang. Bill Gates adalah bukti nyata bahwa impiannya yang pernah dianggap mustahil, kini mampu diwujudkannya. Nilai keyakinan dan perjuangan inilah yang bisa kita contoh dalam kehidupan kita. Selain itu, kepedulian Bill Gates untuk berbagi juga bisa dijadikan teladan bahwa sukses akan lebih berarti jika kita bisa saling berbagi"

1 komentar: